AL QUR'AN di tanah Jawa
SYEKH_YUSUF_ABU_HAJAR ADDIMYATHI, Guru Qira'at Kyai Munawwir Krapyak Yogyakarta
*****
Kyai Munawwir, Pendiri Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Jogjakarta merupakan salah satu di antaranya Syaikh Qurra' Nusantara yg begitu berjasa besar dlm Syiar Al-Qur'an di pelosok Tanah Air
Kyai Munawwir meraih predikat tsb melalui proses mengaji yg begitu panjang, setelah beberapa tahun belajar kepada Ulama Jawa Madura kemudian selama 21 tahun di Haramain dimulai dari keberangkatannya ke Tanah Hijaz 1888 hingga kepulangannya ke Jawa pd 1909
Kyai Munawwir berguru kepada banyak ulama di Makkah & Madinah, seperti Syaikh Abdullah bin Muhammad Qasim as-Sanquri (Songkla Thailand), Syaikh Syarbini ad-Dimyathi (Dimyath Mesir), Syaikh Muqri, Syaikh Ibrahim Huzaimi (Sudan) Syaikh Manshur, Syaikh Abdus Syakur (Surabaya), Syaikh Musthafa & Syaikh Yusuf Abu Hajar ad-Dimyathi (Mesir)
Nama terakhir adalah guru yg begitu besar pengaruhnya bagi kiprah dakwah Kyai Munawwir, khususnya dlm membumikan Qira'ah Sab'ah di Indonesia. Beliau bernama Syaikh Yusuf bin Yusuf bin Husain bin Abdillah bin Sa'id bin Hajar ad-Dimyathi. Nama di atas sebagaimana termaktub dlm kitabnya yg berjudul ad-Dur an-Nadhid bi Bayan Alfadz Qur'an al-Majid,
فَيَقُولُ الْعَبْدُ الْفَقِيرُ الْقَائِمُ عَلَى دَمِ الْعَجْزِ وَالتَّقْصِيرِ الرَّاجِىْ عَفْوِ رَبِّهِ الْقَادِرِ الأَکْبَرِ يُوسُفُ بْنِ يُوسُفَ بْنِ حُسَيْنِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ سَعِيدٍ بْنِ حِجْرٍ لَطَفَهُ بِهِ فِي کُلِّ قَضَاءِ وَقَدَرِهِ الدِّمْيَاطِيُّ بَلَدًا الْمَكِىُّ إِقَامَةً الشَّافِعِيُّ مَذْهَبًا الشَّاذِلِيُّ طَرِيقَةً الأَشْعَرِيُّ اعْتِقَادً غَفَرَ اللهُ لَهُ وَلِوَالِدَيْهِ ... وَلِجَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ. أَمِينَ
"Berkata hamba yg faqir, lemah _ banyak kekurangan, yg mengharap maaf dari Tuhannya Yang Maha Kuasa lagi Maha Besar, Yusuf bin Yusuf bin Husain bin Abdullah bin Sa'id bin Hajar, yg semoga selalu mendapat kasih sayang dlm semua takdir Allah. Berasal dari Dimyath menetap di Makkah, bermadzhab Syafi’iyyah, bertarekat Syadziliyyah dan berakidah Asy'ariyyah. Semoga Allah mengampuninya & juga bagi kedua orang tuanya serta seluruh kaum muslimin, Aamiin"
Keterangan bahwa Kyai Munawwir belajar kepd Syaikh Yusuf Abu Hajar termaktub dlm Ijazah Sanad Al-Qur'an murid Kyai Munawwir yakni KH.Arwani Amin Kudus (w. 1994) yg berhasil mengkhatamkan setoran hafalan Qira'at Sab'ah pd 7 Jumadil Ula 1355 Hijriyah atau bertepatan tahun 1936
KH.Arwani Amin merupakan satu²nya murid Kyai Munawwir yg mendapatkan Sanad Al-Qur'an Qira'at Sab'ah. Beliau mendapatkan wasiat untuk mengajarkan Qira'at Sab'ah sepeninggal Kyai Munawwir saat akan boyong dari Krapyak tahun 1941. Dan benar setahun setelahnya yakni 11 Jumadil Akhir 1361 H atau 25 Juni 1942 M Kyai Munawwir berpulang ke Rahmatullah
Dalam naskah Ijazah Sanad Al-Qur'an Qira'at Imam Ashim Riwayat Hafs milik KH.Umar Abdul Mannan (w. 1980) Pengasuh Pondok Pesantren al-Muayyad, Surakarta ini juga mencantumkan nama Syaikh Yusuf Hajar sebagai guru Kyai Munawwir
KH.Umar Abdul Mannan yg merupakan guru dari DR.KH.Ahsin Sakho Muhammad mengkhatamkan Al-Qur'an kepd Kyai Munawwir pd tgl 22 Jumadil Ula 1356 Hijriyah atau sekitar tahun 1937 Masehi
Kitab ad-Dur Nadhid fi Bayani Alfadz Qur'an al-Majid ditulis pd sekitar abad ke-13 Hijriyah. Dlm Kitab yg memiliki ketebalan 56 halaman ini Syaikh Yusuf Abu Hajar menjelaskan tentang ilmu Tajwid Al-Qur'an yg mencakup pembahasan tentang Makharijul al-Huruf (Tempat Keluarnya Huruf), Sifat al-Huruf, Hukum² Tajwid, Mad wa Qasr (Panjang & Pendek) Waqaf & Ibtida'/(Berhenti & Terus) juga tentang Kaidah Penulisan Al-Qur'an Menurut Rasm Usmani, dll
Tentang Definisi Ilmu Tajwid Syaikh Yusuf Abu Hajar ad-Dimyathi menuliskan sbb,
اِعْلَمْ أَوَّلًا اَنَّ التَّجْوِيدَ عِلْمٌ يُبْحَثُ فِيهِ عَنْ مَخَارِجِ الْحُرُوفِ وَصِفَاتِهَا . الَّتِي يَجِبُ مُرَاعَاتُهَا عَلَى الْقَارِئِ عِنْدَ تِلَاوَةِ الْقُرْآنِ وَهُوَ فِي الُّلغَةِ التَّحْسِينُ يُقَالُ هَذَا شَيْئٌ جَيِّدٌ اَيْ حَسَنٌ
وَفِي الاصْطِلَاحِ تِلَاوَةِ الْقُرْآنِ بِاِعْطَاءِ كُلِّ حَرْفٍ حَقّـهُ وَمُسْتَحَقَّهُ مِنْ مَخْرَجِهِ وَ صِفَتِهِ عَلَى حَسَبِ مَا اَنْزَلَ اللهُ
عَلَى نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمَوْضُوعُهُ الْكَلِمَاتُ الْقُرْآنِيَّةُ وَفَائِدَتُهُ الْفَوْزُ بِسَعَادَةِ الدَّارَيْنِ
"Pertama-tama perlu diketahui bahwa ilmu tajwid adalah ilmu yg dipelajari di dalamnya tentang makhroj (tempat keluar huruf) & sifat² huruf, yg harus diperhatikan bagi pembaca saat membaca Al-Quran.
Tajwid secara bahasa berarti At Tahsin (Perbaikan), seperti dikatakan ini adalah sesuatu yg jayyid, maksudnya adalah baik.
Ada pun secara istilah, tajwid adalah membaca Al Quran dgn memberikan setiap huruf hak & mustahaknya baik dlm makhrojnya mau pun sifatnya sesuai dgn apa yg telah Allah turunkan kepd Nabi Muhammad SAW
Pembahasan dlm ilmu tajwid mencakup kata² yg ada di dlm Al Quran & Manfaat mempelajari tajwid adalah memperoleh kemenangan dgn kebahagiaan di dunia mau pun akhirat"
DR.Ahmad bin Muhammad al-Maghrabi dlm Kitab al-'Inayah bil Qur'an al-Karim fi Makkah al-Mukarramah Khilal Qarni Rabi Asyar lil Hijrah an-Nabawiyah (Pemeliharaan Al-Qur'an Yang Mulia Pada Sekitar Abad ke-14 Hijriyyah) menyebutkan bahwa semasa hidupnya Syaikh Yusuf Abu Hajar adalah pengajar Al-Qur'an di sebuah Kuttab (Tempat khusus menghafal Al-Qur'an) di Masjid kawasan Suq al-Lail yg berada di sekitar Masjidil Haram, Makkah
Lokasinya berada tak jauh dari tempat Kelahiran Nabi Muhammad SAW, sekarang berubah menjadi Maktabah (Perpustakaan) Makkah Al-Mukarramah. Ada yg menyebut daerah Suq al-Lail adalah tempat yg dulu dikenal dgn nama Pasar Seng, tempat para jama'ah haji & umrah berbelanja & sekarang sdh dibongkar untuk perluasan Masjidil Haram
DR.Ahmad al-Maghribi yg juga Dosen Fakultas Sastra King Abdul Aziz University ini menyebutkan bahwa sosok Syaikh Yusuf Abu Hajar adalah seorang Syaikh Qurra' (Maha Gurunya Para Guru Al-Qur'an) di Makkah Al-Mukarramah
Selain beliau tsb nama Syaikh Ibrahim Sa'ad al-Misri, Pengarang Kitab Ighatsah al-Malhuf fi Adad Sifat al-Huruf yg merupakan pengajar Ilmu Al-Qur'an & Qira'at pertama di Madrasah as-Shaulatiyah, Makkah
Nama Sayyid Ahmad bin Hamid at-Tiji, juga masuk dlm daftar Syaikh Qurra' karena banyak muridnya dari beberapa negara khususnya dari Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia & Thailand. Tersebut pula Syaikh Abdullah Basyir Khan yg sanad tersebar di India, Pakistan, Bangladesh, sampai Burma (Myanmar)
Sejauh pelacakan kami ke Dimyath, Republik Arab Mesir tempat Syaikh Yusuf Abu Hajar berasal & Makkah, Saudi Arabia tempat beliau mengajar tidak dpt kami temukan biografi lengkap tentang sosoknya, seperti tahun lahir & wafatnya
Bahkan saat ke Dimyath, kami bertemu dgn Syaikh Ahmad Kamil Qandil, Penulis Tarikh Ulama' & Udaba' Dimyath, beliau tidak menyertakan biografi Syaikh Yusuf Abu Hajar dlm bukunya yg menjelaskan biografi 500 Sejarah Ulama & Sasatrawan dari Dimyath. Hal ini dikarenakan tidak banyak sejarawan Dimyath yg menuliskan sejarah ulama²nya. Maka mereka hanya tsb nama²nya dlm sanadnya namun tidak diketahui biografinya
Dimyath sendiri adalah sebuah provinsi yg berada sekitar 200 kilometer di utara Kairo, Ibu Kota Republik Arab Mesir. Dimyath merupakan kota yg berada di kawasan pesisir utara Mesir yg berhadapan langsung dgn Laut Tengah
Dimyath selain dikenal sebagai pesona laut yg melegenda di Ra's al-Bar yg terkenal dgn Majma'al Bahrain yg menjadi pertemuan antara Sungai Nil & Laut Tengah ini juga banyak melahirkan ulama² yg luar biasa
Nama Dimyath sendiri banyak digunakan menjadi nama ulama Indonesia seperti Kyai Dimyati Tremas (Pacitan) Abuya Dimyathi Cidahu (Cidahu), Kyai Dimyati Rois Kaliwungu, Kyai Dimyati Comal (Pemalang) Kyai Dimyati Sukamiskin (Bandung) dll
Nama Dimyath digunakan karena tabarrukan (mengambil berkah) dgn ulama² Dimyath seperti Syaikh Ahmad bin Muhammad ad-Dimyathi pengarang Hasyiyah ad-Dimyati Syarah al-Waraqat fi Ushul Al-Fiqh atau Syaikh Abu Bakar bin Muhammad Syatha, Pengarang I'anah Thalibin Syarah Fath al-Mu'in dan termasuk Syaikh Yusuf Hajar Dimyathi termasuk didalamnya
Sosok Syaikh Yusuf Hajar merupakan pengarang Kitab ad-Dur an-Nadhid fi Bayani Tajwid Alfadz Al-Qur'an al-Majid. Kabarnya kitab yg pernah dicetak Percetakan al-Majidiyah, Makkah Al-Mukarramah antara tahun 1327 H/ 1909 M sampai 1332 H/ 1913 M ini tersimpan di Maktabah atau Perpustakaan Makkah al-Mukarramah yg dulunya merupakan tempat kelahiran Rasulullah Muhammad SAW
Kitab ad-Dur an-Nadhid bi Bayan Alfadz Qur'an al-Majid ini mendapatkan taqridz atau kata pengantar dari Syaikh Abdul Haq Utsman ad-Dimyathi & Syaikh 'Awad al-Ghamrawi dlm 11 bait syair Arab yg begitu indah
Dan berikut 2 bait di antara taqridz (kata pengantar) dari Syaikh ' Awad al-Ghamrawi yg begitu mengapresiasi lahirnya kitab ini
سِفْرٌ بَدَا يَزْهَرُ الْجَمَالُ بِوَجْهِهِ * وَبِنُورِهِ قَدْ لاَحَ كَالدُّرِّ النَّضِيدِ
وَلَقَدْ حَوَى مَا لَمْ تَجِدْهُ بِغَيْرِهِ * مِنْ حُکْمِ تَجْوِيدِ لِقُرّأَنِ مَجِيدٍ
Sebuah kitab yg tampak menarik pd pendahuluannya, keterangan yg ada di dalamnya bagaikan permata yg tersusun rapi,
Isinya mencakup apa yg tak akan engkau jumpai di kitab selainnya, yaitu berupa hukum tajwid Al Quran yg mulia.
Dalam Kitab Asma al-Ghayaat fi Masyayikh Maulana Ibrahim al-Khuzami wa Asanidihi li 'Ilmi al-Qira'at yg disusun oleh Musnid ad-Dunya Syaikh Muhammad Yasin bin Isa Al-Fadani (w. 1990) mencantumkan wasiat Syaikh Yusuf Hajar
Syaikh Yasin sendiri adalah merupakan murid dari Syaikh Ibrahim bin Musa al-Khuzami (w. 1951) Ulama kelahiran Sudan, Afrika yg belajar kepada Syaikh Yusuf Hajar di Makkah al-Mukarramah. Dan berikut nasehat dari Syaikh Yusuf Abu Hajar
قَالَ الشَّيْخُ يُوسُفُ أَبُو حَجَرٍ الْمَكِّيُّ يَنْبَغِي لِلْمُقْرِئِ
تَحْسِينُ الزَّايِ دَائِمًا وَتَرْكُ الْمَلَابِسِ مَكْرُوهَةٍ
وَأَنْ لاَ يَقْصُدَ بِذَلِكَ غَرْضًا مِنْ أَعْرَاضِ الدُّنْيَا
وَإِذَا جَلَسَ لِلْإِقْرَاءِ فَيَنْبَغِي أَنْ يَكُونَ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ
عَلَى طَهَارَةٍ وَأَنْ يَكُونَ جَاثِيًا عَلَى رُكْبَتَيْهِ
وَأَنْ يَصُونَ عَيْنَيْهِ حَالَ الِْإقْرَاءِ عَنْ تَفْرِيقِ
نَظَرِهِمَا مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ وَيَدَيْهِ عَنِ الْبَعْبَثَةِ
إِلَّا لِِإشَارٍَة نَحْوِ الْمَدِّ وَأَنْ يُوَسِّعَ مَجْلِسَهُ.
"Syaikh Yusuf Abu Hajar al-Makki berkata sebaiknya bagi seorang Ahli Al-Qur'an memperindah cara berpakaian & meninggalkan berpakaian yg kurang pantas, namun janganlah mengenakan pakaian yg indah tsb untuk tujuan dunia (pamer).
Apabila mengajarkan Al-Qur'an, maka hendaknya dia menghadap kiblat & dlm keadaan suci serta mengajar dlm keadaan duduk di atas 2 lutut (seperti duduk tasyahud awal)
Hendaklah dia menjaga pandangannya saat mengajarkan Al-Qur'an dari hal yg tidak diperlukan agar tidak terpecah konsèntrasinya dlm mengajar. Termasuk tidak meng-gerak²kan tangannya kecuali untuk mengisyaratkan bacaan mad (panjang) atau semisalnya & hendaknya dia melapangkan majelisnya atau memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk belajar kepadanya"
Di akhir Kitab Ad-Dur an-Nadhid fi Bayani Alfadz Qur'an al-Majid, Syaikh Yusuf Husain Abu Hajar ad-Dimyathi menuliskan wasiatnya kepada para Ahlul Qur'an sbb,
فَحَظّ اللِّسَانِ تَصْحِيْحُ الْحُرُوفِ وَحَظُّ الْعَقْلِ تَفْسِيْرُ
الْمَعَانِي وَحَظُّ الْقَلْبِ الاتِّعَاظُ فَاللِّسَانِ يُرْسِلُ وَالْعَقْلُ
يَنْزَجِمُ وَالْقَلْبُ يَتَّعِطُ. انْتَهَى... وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
"Bagian Lisan membetulkan (sifat & makhrof) huruf; bagian Akal menafsirkan makna; bagian Hati mengambil nasihat. Maka Lisan mengucapkan dgn lancar, Akal menyelaraskan pemahaman & hati mengambil pelajaran. Selesai. Dan Segala Puji Bagi Allah Tuhan Seru Sekalian Alam"
Murid lain dari Syaikh Yusuf Abu Hajar adalah Syaikh Abdul Latif bin Fakhruddin Qori al-Hindi (w. 1937). Hal ini sebagaimana dituliskan oleh muridnya Syaikh Zakariya bin Abdillah Billa (w. 1913) seorang sahabat Syaikh Yasin yg merupakan ulama keturunan Labuhan Batu, Sumatera Utara dlm kitabnya Jawahir al-Hisan fi Tarajum al-Fudhola' wal A'satidzati al-Khallan
Maulana Syaikh Zainuddin Abdul Majid, Pancor, Lombok, NTB, Pendiri Nahdlatul Wathan & Nahdlatul Wathan Diniyyah Islamiyyah juga tercatat sebagai Syaikh Abdul Latif Qari saat belajar di Madrasah Shaulatiyah
Dalam Kitab ad-Dalil al-Musyir ila Falak Asanid bi Ittishal bil Habib al-Basyir karya Habib Abu Bakar bin Ahmad al-Habsyi (w. 1955) diriwayatkan bahwa Syaikh Ahmad Abdullah Nadzirin (w. 1951) yg merupakan guru dari Anregurutta KH.As'ad bin Abdurrasyid (w. 1952), Pendiri Pesantren As'adiyah, Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan ini pertama kali belajar membaca Al-Qur'an kepada Syaikh Yusuf Abu Hajar sampai ayat هَلْ أَتَاكَ (Tidak diketahui dgn jelas ayat mana yg dimaksud). Selanjutnya Syaikh Abdullah Nadzirin melanjutkan mengaji kepada Syaikh Muhammad Arif sampai beliau mengkhatamkan Al-Qur'an
Meski pun sampai sekarang belum kami temukan biografi lengkap tentang Syaikh Yusuf Husein Abu Hajar, namun dari keterangan² telah menunjukkan bahwa seorang yg Alim Allamah dlm bidang Qira'at Al-Qur'an
Jalur sanad beliau juga cukup masyhur di kalangan ulama dari Provinsi Dimyath, Mesir tempatnya atau leluhurnya berasal. Hal ini pernah dikemukakan Syaikh Bakar as-Shiddiq as-Sunbathi, Imam Masjid Jami' Naratiwath, Thailand yg mengkonfirmasikan kepada bahwa Sanad jalur Dimyath ini benar adanya namun saat ini jarang dipakai karena nazil (rendah atau panjang jalur sanadnya)
Meski mereka tidak begitu dikenal namanya namun jasa mereka dlm mengajarkan Al-Qur'an telah menjadi jariyah yg akan terus mengalir hingga akhirat kelak. Dan mereka adalah se-baik² manusia karena mau belajar & mengajarkan Al-Qur'an
Sebagaimana hadist yg diriwayatkan oleh Imam Abdurrahman as-Sulami yg merupakan Guru Imam Ashim bin Abi Najud (Guru dari Imam Hafs bin Sulaiman) dari Sahabat Usman bin Affan, RA
خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (رَوَاهُ البُخَارِيُّ)
“Se-baik² orang di antara kalian adalah yg belajar Al-Qur’an & mengajarkannya”.
(HR. Bukhari)
Wallahu A'lam.
------
Makkah 21 Ramadhan 1445 H/ 31 Maret 2024 M
Al-Faqir Muhammad Abid Muaffan
[Khadim Sanad Al-Qur’an Nusantara]
Penelusuran Jejak Intelektual & Sanad Qira'at Kyai Munawwir Krapyak Jogjakarta
Komentar
Posting Komentar